Ada Apa Dengan Boromania

Kamis, 15 Desember 20110 komentar


Sosok Abdul Karim atau Cak Dol di sepak bola Bojonegoro dan nasional memang terkesan dadakan, diangkat jadi Presiden Boromania.Selama bertahun-tahun perjalanan Boromania bersama tim Orange,banyak pengalaman didapatnya termasuk rekan-rekannya boromania yang selama ini setia dan loyal mendukung Persibo Bojonegoro. 

Sebagai kelompok suporter baru di Indonesia (kala itu), Cak Dol pun meminta kepada teman-temannya di lapangan untuk belajar banyak pada suporter lain, salah satunya adalah kelompok suporter Persebaya atau yang lebih dikenal dengan istilah Bonek, suporter tetangga paling dekat dengan Boromania.

"Kami tentu ingin suporter Boromania bisa mencontoh kebersamaan dan kekompakan suporter lain di Indonesia. Makanya saya bilang ke teman-teman, jangan malu berguru dengan kelompok suporter besar," tambahnya."Saya juga menegaskan kepada teman-teman Boromania, terutama jajaran terasDPP Boromania untuk bersikap netral. Tujuan kami hanya mendukung Persibo Bojonegoro dan mendukung kemajuan sepak bola nasional," tambahnya.

Dalam masa kepemimpinan Abdul Karim semua elemen suporter Boromania di kawasan Bojonegoro baik dikota maupun pelosok berhasil ia kumpulkan dan satukan demi mendukung Persibo Bojonegoro.Hal ini tak lepas dari kepiawian dan kecerdikan beliau untuk merangkul elemen-elemen suporter di bojonegoro.Dalam setiap pertandingan Persibo Bojonegoro baik laga Home maupun Away, antusias suporter boromania selalu memadati tribun stadion dan memberikan dukungan penuh serta loyal kepada tim Orange.

Semua elemen suporter Boromania berhasil ia rangkul,dan ia bersama anggotanya pun saat itu menyusun sebuah AD/ART sebuah organisasi Boromania yang salah satunya anggaran keuangan yang terbuka dan juga semua yang tergabung didalam induk organisasi Boromania/DPP BOROMANIAberhak ngerti dan tau tentang masalah keuangan.Dan ada lagi masa kepengurusan Presiden Boromania beserta induk-induknya,termasuk Korlap,dll,adalah 2 tahun,setelah itu akan dilakukan Konggres Boromania,yang artinya akan dipilih kembali pengurus-pengurus baru yang mumpuni dan bertanggung jawab.

Dan ia pun mengingatkan agar suporter itu selalu loyalitas dalam mendukung tim pujaanya,serta organisasi suporter bukanlah tempat untuk mencari uang,itu yang selalu ia wanti-wanti kala itu.Semua orang bisa memimpin sebuah organisasi asal ia dapat uang,namun berbeda jika ia bisa menafkahi sebuah organisasi untuk keperluan umum,itu yang sulit”seperti yang ia imbuhkan “.

Dengan berjalannya waktu,pucuk pimpinan Presiden Boromania beralih tangan ke Bapak Basar atau yang lebih kita kenal Mbah Basar setelah dilakukan Konggres Boromania.

Masa kepemimpinan Mbah Basar sendiri tahun 2011 ini sebetulnya sudah habis,namun ia enggan untuk melakukan Konggres Boromania,setelah kami sempat mengutarakan untuk melakukan Konggres Boromania,Mbah Basar pun menjawab pertanyaan yang kami lontarkan.jawaban tersebut spontan tidak amsuk akal,dimana ia(Mbah basar) tidak bisa melakukan Konggres Boromania dengan alasan Dana Untuk melakukan Konggres Boromania tidak ada.

Setelah menelaah jawaban tersebut,timbul pertanyaan lagi,terus kemankah uang yang selama ini masuk ke bendahara Boromania baik dari sponsor,dari CEO Persibo/manajemen????.........belum lagi sempat terisar kabar didalam setiap laga Persibo Bojonegoro dikandang, pihak Manajemen akan memberikan uang Fee kepada pihak DPP Boromania yang jumlahnya tak tanggung-tanggung yaitu berkisar Rp 5.000.000,- an.
Itulah yang selama ini menjadi misteri dibalik semua masa kepengurusan Mbah Basar,,,,,,,,,,

Dengan mosi tak percaya dan ketertutupan DPP Boromania itulah akhirnya muncullah elemen-elemen suporter Boromania yang beraliran keras tapi tetap loyalitas kepada Persibo Bojonegoro.

Kita ambil saja Boromanai Anderoid,Boroliar Gotic Metal,Mr.Orange,dan masih banyak lagi yang menyerukan untuk dilakukan Konggres Boromania.Terakhir bisa dibilang keputusan yang lucu atau kurang dewasanya DPP Boromania dengan tidak memperbolehkannya elemen suporter Boromania untuk membawa alat musik walaupun tujuannya sama,yaitu mendukung Persibo Bojonegoro.Sungguh keputusan yang sulit diterima oleh para Boromania-Boromania seluruh Jagat Raya ini.

Hal ini tentu menciderai kreativitas dan bentuk dukungan kepada persibo Bojonegoro.Apa mau  dikata hal tersebut sudah menjadi rahasia umum yang seharusnya bila mendengarkan dan mengerti keadaan tersebut,pihak DPP Boromania harus mengintropeksi diri agar kedepan BOROMANIA tidak terpecah belah.

Namun semua ini kembali lagi kepada DPP Boromania,”Apakah masih otoriter atau mau mendengarkan aspirasi-aspirasi boromania yang mungkin tak terdata didalam jajaran Korlap Boromania”.Tentu kami sendiri sebagai Boromania tak ingin terjadi hal-hal yang tak kita inginkan dan akan merusak citra Boromania dimata Suporter di Indonesia.Seharusnya DPP Boromania mau bijak dan tanggap dengan mengumpulkan elemen-elemen suporter yang ada di Bojonegoro ini untuk duduk bersama,mencari solusi yang tepat demi kepentingan Boromania pada khususnya dan demi Persibo Bojonegoro pada umumnya.

Sampai kapan OTORITER di DPP Boromania ini akan terus berlanjut????................................... DPP Boromania dan Suporter-suporter BOROMANIA lah yang bisa menjawab !!!. 
Share this article :