Klub juara kompetisi Indonesia Premier League 2011-2012, Semen Padang mengeluarkan dana sebesar 4 miliar rupiah untuk membeli enam pemain baru.
Keenam pemain anyar yang direkrut tim berjuluk Kabau Sirah itu adalah Nicko Malau (PSMS Medan), Hendra Andi Bayau (Persija IPL), Novan Setya Sasongko (Persibo Bojonegoro), Wahyu Wisdiatanto (Persiba Bantul), M Nur Iskandar (Persibo Bojonegoro) dan Jajang Paliama (Persibo Bojonegoro).
“Benar, kami sudah memboyong enam pemain baru yang tinggal menandatangani kontrak. Mengenai detail kontrak, belum bisa saya sebutkan,” kata Direktur Utama PT Kabau Sirah Semen Padang (KSPP) Erizal Anwar.
Enam pemain baru ini diproyeksikan untuk menggantikan delapan pemain yang tidak diperpanjang lagi kontraknya, yaitu Tommy Rifka, Ferdinan Sinaga, Abdul Rahman,
Syamsidar, Slamet Ryadi, Mustopa Aji, Dedi Hartono, dan Suheri Daud.
Syamsidar, Slamet Ryadi, Mustopa Aji, Dedi Hartono, dan Suheri Daud.
Setelah mendatangkan enam pemain baru, Manajemen klub berjuluk Kabau Sirah berencana untuk mendatangkan dua sampai tiga pemain untuk mengisi posisi belakang dan tengah.
“Mengenai pemain tersebut, manajemen belum bisa memberitahukan, karena pemain belum bersedia mengumumkan namanya. Mereka berasal dari pemain lokal, sedangkan untuk pemain asing, kami tidak membeli pemain baru. Karena pemain asing yang ada saat ini kami kontrak untuk dua tahun. Jadi masih bisa dimainkan untuk kompetisi ke depan,” imbuh Erizal Anwar.
Empat pemain asing yang dipertahankan oleh Manajemen Klub Semen Padang, yaitu David Pagbe (Kamerun), Yoo Hyun Goo (Korea Selatan), Edward Junior Wilson (Liberia), dan Esteban Gabriel Vizcarra (Argentina).
Terkait rencana pindah ke kompetisi Indonesia Super League (ISL), Erizal Anwar mengaku, bahwa pihaknya tidak bisa begitu saja pindah. Dia ingin mempelajari terlebih dulu legalitas LSI. Erizal menginginkan bermain di kompetisi yang diakui oleh AFC.
“Sebenarnya saya lebih menginginkan kompetisi resmi yang menggabungkan dua kompetisi bisa segera dibentuk. Kalau bermain di kompetisi yang dianggap ilegal oleh AFC kan justru repot. Apalagi kami ingin bermain di Liga Champions Asia,” terang Erizal Anwar.