Bola.com - Kebangkitan Persibo Bojonegoro dengan
ikut Turnamen Piala Kemerdekaan yang diselenggarakan Tim Transisi
Kemenpora disambut baik Gusnul Yakin. Pelatih yang menukangi Laskar
Angling Darma di pentas Piala AFC 2013 ini tertarik untuk balik kandang.
Padahal, sosok asal Malang ini punya kenangan buruk ketika dapat
tudingan terlibat pengaturan skor saat Persibo kalah telak 0-8 kontra Sunray Cave Sun Hei di Hongkong.
“Itu pengalaman pahit selama saya berkecimpung di sepak bola. Tuduhan
saat itu sangat keji. Orang-orang yang memfitnah sama sekali tak tahu
kondisi internal Persibo ketika itu kena krisis finansial akut. Syukur
kami masih bisa berangkat ke Hongkong dengan segala keterbatasan. Tapi
saya sudah lupakan semua itu, karena semua tuduhan itu tak terbukti.
Nama saya juga sudah direhabilitasi,” ungkap Gusnul Yakin.
Soal keikutsertaan Persibo di turnamen garapan Tim Transisi Kemenpora
tersebut, Gusnul menilai sebuah niat baik untuk menghidupkan kembali
sepak bola di Bojonegoro. Pasca Persibo dikeluarkan dari keanggotan PSSI
pada 2013, geliat sepak bola di Bojonegoro mati suri.
“Saya siap saja bila manajemen Persibo meminta saya melatih di sana.
Seperti saat terjadi dualisme kompetisi dulu, posisi saya tetap netral.
Saya orang bola, saya hidup dari bola, maka saya tak melihat latar
belakang konflik itu. Separuh lebih usia saya dedikasi untuk sepak bola.
Cita-cita saya, konflik ini cepat selesai. Saya bermimpi Indonesia
punya timnas tangguh dan tampil di Piala Dunia. Tapi apa saya masih bisa
jadi saksi ya? Karena usia saya hampir enampuluh tahun,” kata Gusnul
Yakin.
Alasan Gusnul Yakin ingin membesut Persibo karena dia punya kenangan
manis juga di sana. “Persibo punya pendukung fanatik yang loyal. Saya
rindu atmosfer Stadion Letjen Sudirman. Terakhir di Persibo, publik
sangat respek dengan kami. Teman-teman Bojonegoro juga baik. Kenangan
itu tetap melekat di benak saya,” ujarnya.
sumber : bola.com