Persibo Bojonegoro Juara Piala Indonesia Karena Kerja Keras

Minggu, 15 Juli 20120 komentar


Predikat Juara Piala Indonesia 2012 menjadi pembuktian semangat anak-anak Bojonegoro di lapangan karena mereka sebenarnya belum mendapat gaji empat bulan.

Pelatih Persibo Paulo Camargo mengakui sukses timnya menjuarai Piala Indonesia 2012, diraihnya dengan kerja keras. Menghadapi Semen Padang dalam laga final yang berlangsung di Stadion Sultan Agung-Bantul, Sabtu (14/7) Persibo menang tipis 1-0 berkat gol yang dilesakkan oleh Dian Irawan pada menit ke-50.

"Mereka (Semen Padang) itu tim yang kuat, pemainnya juga bagus-bagus. Beruntung kami akhirnya bisa menang. Terima kasih untuk semua pihak yang telah mendukung Persibo selama ini, terima kasih juga untuk pemain," ungkap pelatih Persibo Bojonegoro Paulo Camargo, kepada GOAL.com Indonesia.

Camargo juga mengatakan, jika absennya Wahyu Teguh membuat timnya agak kesulitan mencetak gol. Selama ini Teguh menjadi momok lini tengah lawan bersama Samsul Arif dan M Nur Iskandar. Sebab ketiga pemain ini disinyalir mempunyai karakter yang sama yakni, ngotot, berani berduel dengan pemain lawan dan punya kecepatan.

"Teguh tidak ada, karena main untuk timnas U-22. Itu yang membuat kami agak sulit mencetak gol pada pertandingan ini. Meski begitu kami harus sabar dan sabar, sampai akhirnya Dian cetak gol," lanjut pelatih asal Brasil tersebut.

Seluruh official Persibo sendiri langsung berhamburan ke lapangan, saat wasit Daryanto meniupkan peluit akhir pertandingan babak kedua. Meski tampil lebih banyak ditekan, tim berjuluk Laksar Angling Dharma tersebut mampu mencuri gol berkat aksi Muhammad Nur Iskandar dari sisi kanan lapangan. Setelah melewati dua pemain bertahan lawan, ia mengirimkan umpan matang ke depan kotak penalti lawan dan disambut oleh Dian Irawan.

Yang lebih menarik adalah, pemain Persibo belum mendapatkan gaji selama empat bulan. Predikat Juara Piala Indonesia 2012 menjadi pembuktian semangat anak-anak Bojonegoro di lapangan. Manajer Persibo Nur Yahya membenarkan, bila permasalahan keuangan yang membelit klub, untuk sementara tidak berlaku. Semangat merebut tropi Piala Indonesia, membuat pemain terpacu untuk bermain mati-matian.

"Kami sangat bersyukur dengan kemenangan ini. Ini adalah hal yang luar biasa. Walaupun pemain tidak gajian selama empat bulan, kami masih dapat memenangkan pertandingan. Kuncinya adalah semangat dan dukungan Boromania. Terima kasih untuk mereka. Sejak awal kami optimis bisa revans atas Semen Padang sekaligus juara Piala Indonesia," terang Yayak sapaan dari Nur Yahya.

Dengan status ini maka Persibo berhak mendapatkan tropi dan uang pembinaan sebesar Rp500 juta dari PSSI, plus Rp 50 juta dari Nike selaku pihak sponsor. Sementara Semen Padang berhak mendapat Rp250 juta sebagai juara kedua.

Sementara itu, Dian yang merupakan pemain kelahiran Bogor tersebut menerima hadiah trofi dan uang pembinaan Rp 25 juta, yang diserahkan CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) Widjajanto. Penghargaan ini diberikan, lantaran pemain kelahiran 14 November 1984 ini menyandang predikat sebagai pemain terbaik.

“Saya tidak pernah menyangka bakal jadi pemain terbaik. Alhamdulillah, ini merupakan impian saya sebagai pemain sepakbola. Semuanya berkat dukungan teman-teman. Saya hanya berusaha menjalankan instruksi pelatih. Syukur akhirnya bisa cetak gol, dan ini merupakan gol pertama saya bersama Persibo," ujar Dian.

Ditanya untuk apa uang hadiah yang diterimanya, eks pemain Persipasi ini mengaku belum punya rencana apa-apa. "Belum kepikir ke sana Mas, uangnya juga belum sampai ke tangan. Yang jelas saya bersyukur dan berdoa, agar Persibo ke depan lebih baik lagi. Demikian juga dengan sepakbola Indonesia," tutup pemain yang akrab disapa Demplu ini.
Share this article :