Persibo Bojonegoro akhirnya mengakhiri kutukan tak pernah menang di luar kandang. Menantang Persija Jakarta di Stadion Wilis, Madiun, Senin (23/4) malam, Persibo mencatat kemenangan 2-3 dan menjadi kemenangan pertama musim ini di luar Bojonegoro.
Nur Iskandar menjadi pahlawan Persibo dengan dua gol indahnya menit 5 dan 62. Gol tim tamu lainnya dikreasi Samsul Arif menit 22. Sedangkan Persija hanya mampu memperkecil skor melalui dwi gol Emmanuel De Porras menit 47 dan 80.
Hasil ini sangat memuaskan ribuan Boromania yang rela datang ke Madiun demi mendukung tim Persibo. Fakta di Stadion Wilis juga unik, justru Persibo yang pantas disebut tim tuan rumah karena banyaknya supporter yang memadati stadion.
Sungguh skenario yang sangat cerdas dari Pelatih Persibo Bojonegoro Paulo Camargo. Menyiapkan Samsul Arif dan Nur Iskandar yang mempunyai kecepatan tinggi untuk melakukan strategi counter attack. Skema yang tepat mengingat pertahanan Persij bermain sangat buruk.
Nur Iskandar layak menjadi penampil terbaik di pertandingan itu. Selain menciptakan dua gol, ia juga mengirimkan satu assist untuk Samsul Arif. Pergerakan pemain asal Papua tersebut juga menjadi problem serius bagi pertahanan Persija.
"Tim ini mengalami progress yang bagus dalam latihan. Jika melihat permainan lawan Semen Padang, PSM Makassar, dan Persija, secara tim ada kemajuan pesat. Kemenangan ini menjadi bukti kerja keras pemain tidak sia-sian" ungkap Pelatih Persibo Paulo Camargo seusai laga.
Camargo sedikit gambling ketika memasang Jajang Paliama sebagai centre back karena krisis pemain bertahan. "Saya pikir ia (Jajang) punya pengalaman dan ketenangan, serta bagus dalam bertahan. Karena itulah saya pilih dia di posisi centre back," tambah Camargo.
Sedangkan Pelatih Persija Toyo Haryono mengakui timnya mengalami penurunan drastis dibanding dua laga sebelumnya. Absennya Danilo Fernando plus Diego Michiels membuat timnya kehilangan kreatifitas dalam menyerang.
"Pertahanan juga tidak konsentrasi, apalagi pemain depan Persibo sangat cepat melakukan serangan. Kami memang kalah dalam efektifitas permainan. Kami berupaya bangkit di babak kedua, mencetak gol, namun lini belakang tetap kebobolan," ucap Toyo.
Persija Jakarta harus terhukum oleh permainan buruk pertahanan hanya dalam waktu lima menit. Skema serangan balik melalui Nur Iskandar berjalan sempurna kala pemain ini mencetak gol dengan dingin menit 5.
Persija yang kehilangan Danilo Fernando dan Diego Michiels tampil sangat buruk, baik dalam bertahan maupun menyerang. Sebaliknya, Persibo justru efektif memainkan counter attack lewat Samsul Arif dan Nur Iskandar yang merepotkan barisan pertahanan tuan rumah dengan kecepatannya.
Gol Samsul Arif menit 22 semakin memperdalam frustrasi Persija yang hanya menyerang secara sporadis sekaligus individual. Persibo yang sebenarnya tampil tanpa tiga pemain bertahan, malah cukup percaya diri dan berhasil menguasai pertandingan di babak pertama.
Di babak kedua, Persija berupaya mengoreksi permainan di paruh pertama dan membuahkan hasil hanya dua menit setelah kick off babak kedua. Emmanuel De Porras membangkitkan kembali gairah tuan rumah dengan golnya menit 47.
Persija mengalami peningkatan dalam permainan terutama dalam menyusun serangan yang menjadi terorganisir. Namun problem di pertahanan masih menjadi masalah bagi Persija, karena justru mereka kebobolan lagi dengan proses yang sepele.
Menit 62, Nur Iskandar yang lolos di bibir kotak pinalti menaklukkan kiper Alev Vterski dengan tendangan lop yang tak begitu keras namun terarah. Alur serangan kembali milik Persibo, dengan melakukan teror ke gawang Persija melalui Jairon Feliciano, Samsul Arif, maupun Gustavo Ortiz.
Persija kembali memperkecil skor melalui tendangan pinalti De Porras setelah centre back Persibo Jajang Paliama handsball di kotak terlarang. Eksekusi dari titik putih yang dilakukan De Porras tak mampu diantisipasi kiper Fauzi Toldo. Skor pun 2-3 dan menjadi hasil akhir pertandingan.
Nur Iskandar menjadi pahlawan Persibo dengan dua gol indahnya menit 5 dan 62. Gol tim tamu lainnya dikreasi Samsul Arif menit 22. Sedangkan Persija hanya mampu memperkecil skor melalui dwi gol Emmanuel De Porras menit 47 dan 80.
Hasil ini sangat memuaskan ribuan Boromania yang rela datang ke Madiun demi mendukung tim Persibo. Fakta di Stadion Wilis juga unik, justru Persibo yang pantas disebut tim tuan rumah karena banyaknya supporter yang memadati stadion.
Sungguh skenario yang sangat cerdas dari Pelatih Persibo Bojonegoro Paulo Camargo. Menyiapkan Samsul Arif dan Nur Iskandar yang mempunyai kecepatan tinggi untuk melakukan strategi counter attack. Skema yang tepat mengingat pertahanan Persij bermain sangat buruk.
Nur Iskandar layak menjadi penampil terbaik di pertandingan itu. Selain menciptakan dua gol, ia juga mengirimkan satu assist untuk Samsul Arif. Pergerakan pemain asal Papua tersebut juga menjadi problem serius bagi pertahanan Persija.
"Tim ini mengalami progress yang bagus dalam latihan. Jika melihat permainan lawan Semen Padang, PSM Makassar, dan Persija, secara tim ada kemajuan pesat. Kemenangan ini menjadi bukti kerja keras pemain tidak sia-sian" ungkap Pelatih Persibo Paulo Camargo seusai laga.
Camargo sedikit gambling ketika memasang Jajang Paliama sebagai centre back karena krisis pemain bertahan. "Saya pikir ia (Jajang) punya pengalaman dan ketenangan, serta bagus dalam bertahan. Karena itulah saya pilih dia di posisi centre back," tambah Camargo.
Sedangkan Pelatih Persija Toyo Haryono mengakui timnya mengalami penurunan drastis dibanding dua laga sebelumnya. Absennya Danilo Fernando plus Diego Michiels membuat timnya kehilangan kreatifitas dalam menyerang.
"Pertahanan juga tidak konsentrasi, apalagi pemain depan Persibo sangat cepat melakukan serangan. Kami memang kalah dalam efektifitas permainan. Kami berupaya bangkit di babak kedua, mencetak gol, namun lini belakang tetap kebobolan," ucap Toyo.
Persija Jakarta harus terhukum oleh permainan buruk pertahanan hanya dalam waktu lima menit. Skema serangan balik melalui Nur Iskandar berjalan sempurna kala pemain ini mencetak gol dengan dingin menit 5.
Persija yang kehilangan Danilo Fernando dan Diego Michiels tampil sangat buruk, baik dalam bertahan maupun menyerang. Sebaliknya, Persibo justru efektif memainkan counter attack lewat Samsul Arif dan Nur Iskandar yang merepotkan barisan pertahanan tuan rumah dengan kecepatannya.
Gol Samsul Arif menit 22 semakin memperdalam frustrasi Persija yang hanya menyerang secara sporadis sekaligus individual. Persibo yang sebenarnya tampil tanpa tiga pemain bertahan, malah cukup percaya diri dan berhasil menguasai pertandingan di babak pertama.
Di babak kedua, Persija berupaya mengoreksi permainan di paruh pertama dan membuahkan hasil hanya dua menit setelah kick off babak kedua. Emmanuel De Porras membangkitkan kembali gairah tuan rumah dengan golnya menit 47.
Persija mengalami peningkatan dalam permainan terutama dalam menyusun serangan yang menjadi terorganisir. Namun problem di pertahanan masih menjadi masalah bagi Persija, karena justru mereka kebobolan lagi dengan proses yang sepele.
Menit 62, Nur Iskandar yang lolos di bibir kotak pinalti menaklukkan kiper Alev Vterski dengan tendangan lop yang tak begitu keras namun terarah. Alur serangan kembali milik Persibo, dengan melakukan teror ke gawang Persija melalui Jairon Feliciano, Samsul Arif, maupun Gustavo Ortiz.
Persija kembali memperkecil skor melalui tendangan pinalti De Porras setelah centre back Persibo Jajang Paliama handsball di kotak terlarang. Eksekusi dari titik putih yang dilakukan De Porras tak mampu diantisipasi kiper Fauzi Toldo. Skor pun 2-3 dan menjadi hasil akhir pertandingan.